Betis sakit atau nyeri pada betis, mungkin bisa mereda dengan sendirinya. Tetapi kalau berlanjut terus menerus, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat sesuai penyebabnya.
Sakit pada area ini kadang muncul seusai beraktivitas padat atau seharian. Derajat ringan beratnya juga cukup bervariasi. Kadang hanya terasa sakit ringan tetapi kadang terasa seperti ada yang menusuk, atau terasa seperti terkena cipratan air panas.
Apa Penyebab Betis Sakit
Betis sakit seperti ditusuk jarum memang penyebabnya cukup beragam. Kadangkala bila terus terusan berlangsung, bisa memunculkan kekhawatiran dan bertanya-tanya betis sakit gejala apa kira-kira ya.
Cedera karena benturan dengan benda tumpul, jatuh, atau terkena tendangan pada betis juga bisa mengakibatkan rasa nyeri. Bahkan kadang memar juga bisa muncul pada area yang terbentur.
Jika kondisinya masih ringan, biasanya akan sembuh dengan sendirinya hanya dengan memberikan krim hangat.
Keseleo atau terkilir juga bisa menjadi biang keladinya sebagai penyebab betis kanan sakit atau betis kiri sakit.
Penanganan yang lebih serius kadang memang diperlukan mengingat tungkai Anda perlukan untuk melakukan aktivitas/pekerjaan harian atau berolahraga.
Beberapa kondisi seperti aktivitas fisik berat berlebihan, mencoba olahraga baru kemungkinan bisa menimbulkan kontraksi atau menegangnya otot-ototnya secara berlebihan, sehingga lambat laun memunculkan nyeri.
Otot-otot area tungkai yang terasa kram kadang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Kemunculannya juga bervariasi waktunya, bisa saat tidur, atau saat tengah beraktivitas harian.
Ini Dia Penyebabnya
-Masalah pada otot, antara lain kram, ketegangan otot, cedera atau memar, plantar fasciitis, cedera pada tendon Achilles dan lainnya
-Masalah pada pembuluh darah atau varises
-Fraktur atau patah tulang
-Dehidrasi atau kekurangan asupan cairan
-Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, misalnya kalsium, kalium
-Kelainan saraf yang akibat diabetes melitus tak terkontrol
-Masalah pada tulang belakang, seperti saraf terjepit (hernia nukleus pulposus/HNP), menyempitnya rongga tulang belakang (stenosis spinalis), peradangan, infeksi, tumor, sciatica dan lainnya.
Sakit di bagian betis yang disertai dengan rasa kesemutan, kebas/baal, yang juga menjalar dari pinggang hingga telapak kaki, bisa jadi ciri ciri saraf kejepit pinggang. Apalagi bila disertai dengan melemahnya otot-otot tungkai.
Cara Mengobatinya
Cara mengatasi betis sakit setelah olahraga sama saja dengan cara menyembuhkan nyeri di area lain pada umumnya.
Namun yang paling penting sebelum olahraga perlu melakukan peregangan atau pemanasan terlebih dahulu.
Metode pengobatan akan dokter tentukan dan bergantung pada beberapa faktor. Penyebab, lokasi, menjalar atau tidak, merupakan beberapa faktor penentunya.
Mungkin yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan metode R.I.C.E . Rest atau istirahatkan otot. Ice, dengan memberikan kompres dingin untuk membantu meredakan peradangan. Compression, menekan atau kompresi betis sakit dengan perban.
Terakhir adalah elevation, posisikan kaki lebih tinggi dari jantung (saat berbaring) atau bisa meletakkan bantal kecil di bawah kedua lutut. Hal ini dapat membantu memperbaiki sirkulasi dan meredakan bengkak.
Bila hasil pemeriksaan fisik secara langsung dan dikonfirmasi dengan hasil MRI, ternyata ada saraf kejepit tulang belakang, maka perlu penanganan lain, seperti endoskopi BESS, kateter Racz, atau radiofrekuensi ablasi (RF).
Selain itu, mungkin dokter akan memberikan obat sakit pinggang sampai betis yang merupakan obat-obatan antinyeri nonsteroid. Obat ini juga dapat membantu meredakan nyeri.