Klinik Nyeri Dr Indrajana

Dimana Letak Saraf Kejepit

Dimana Letak Saraf Kejepit? Mengenal Lokasi dan Penyebab Saraf Kejepit

Dimana letak saraf kejepit kadang untuk memastikannya dengan melakukan pemeriksaan penunjang radiologis, seperti MRI.

Apa itu Saraf Kejepit?

Saraf kejepit adalah kondisi medis yang terjadi ketika saraf terjepit atau tertekan oleh jaringan tubuh yang terletak di sekitarnya. Saraf kejepit dapat terjadi pada area tubuh mana saja dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti cedera, peradangan, kondisi medis, aktivitas berulang, dan postur yang buruk.

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan saraf kejepit. Beberapa kondisi medis yang dapat memicu saraf kejepit antara lain hernia nukleus pulposus (HNP) atau cedera tulang belakang, osteoartritis, radang sendi, dan diabetes. Selain itu, faktor eksternal seperti tekanan yang berlebihan pada saraf juga bisa memicu kondisi ini.

Dimana Letak Saraf Kejepit?

Sebenarnya saraf kejepit bisa terjadi di berbagai tempat pada tubuh manusia. Penyebabnya juga cukup beragam atau berbagai faktor seperti cedera, peradangan, atau kelainan struktural pada tubuh.

Jika terjadi saraf kejepit, maka gejala yang muncul biasanya meliputi nyeri, kesemutan, kelemahan otot, dan kesulitan bergerak pada area yang terkena.

Biasanya nyeri tidak hanya terasa di satu titik, tetapi dapat menjalar ke area lain. Misalnya menjalar hingga ujung jari tangan atau bahkan menyebabkan telapak kaki panas.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui dimana letak saraf kejepit dan apa yang menyebabkan saraf kejepit agar dapat melakukan tindakan pencegahan dan pengobatan yang tepat.

Kondisi medis tertentu seperti hernia, skoliosis, atau osteoarthritis dapat menyebabkan saraf kejepit pada area punggung. Sedangkan pada bahu, saraf kejepit bisa disebabkan oleh tendinitis atau bursitis pada bahu, rotator cuff tear, atau frozen shoulder.

Pada bagian pinggang, saraf kejepit bisa disebabkan oleh herniated disk (menonjolnya bantalan tulang), spinal stenosis, atau spondylolisthesis (bergesernya tulang belakang).

Dimana Letak Saraf Kejepit Lainnya?

Sementara itu, pada anggota tubuh yang lebih kecil, saraf kejepit bisa terjadi pada area pergelangan tangan dan lengan atas, seperti pada kondisi carpal tunnel syndrome. Pada kaki dan kaki bawah, saraf kejepit bisa terjadi pada kondisi Morton’s neuroma atau pada pergelangan kaki seperti pada kondisi tarsal tunnel syndrome.

Namun demikian, saraf kejepit juga dapat terjadi pada area tubuh lainnya. Sebagai contoh, saraf kejepit pada leher bisa disebabkan oleh herniated disk atau osteoarthritis pada leher. Sedangkan saraf kejepit pada area dada atau punggung atas (lebih jarang terjadi) bisa disebabkan oleh kondisi seperti costochondritis atau intercostal neuralgia.

Apa yang Menyebabkan Saraf Kejepit?

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan saraf kejepit, baik itu faktor yang bersifat fisik maupun non-fisik.

Berikut adalah beberapa penyebab umum dari saraf kejepit:

-Cedera fisik: Cedera pada area tubuh tertentu dapat menyebabkan saraf kejepit, seperti pada kasus herniated disk pada punggung atau tendinitis pada bahu.

-Peradangan: Peradangan pada area tubuh tertentu seperti pada kasus tendinitis atau bursitis pada bahu, juga dapat menyebabkan saraf kejepit.

-Kelainan struktural pada tubuh: Kelainan struktural seperti pada kasus skoliosis, spinal stenosis, atau hernia, dapat menyebabkan saraf kejepit pada area tubuh yang terkena.

-Kondisi medis tertentu: Beberapa kondisi medis seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, diabetes, atau lupus, dapat meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit pada area tubuh tertentu.

-Aktivitas yang berlebihan: Aktivitas fisik atau gerakan tertentu yang berulang-ulang seperti pada kasus carpal tunnel syndrome atau Morton’s neuroma, dapat menyebabkan saraf kejepit pada area tubuh yang terkait dengan aktivitas tersebut.

Saraf Kejepit Menyeran Usia Berapa?

Faktor risiko lainnya yang sering dikaitkan dengan terjadinya saraf kejepit adalah usia. Semakin tua usia seseorang, semakin tinggi risiko terjadinya saraf kejepit. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa seiring bertambahnya usia, saraf dan jaringan sekitarnya menjadi lebih rentan terhadap cedera dan kerusakan.

Selain faktor-faktor tersebut, ada beberapa kondisi medis tertentu yang dapat meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit, di antaranya adalah:

– Artritis atau peradangan sendi misalnya osteoartritis dan artritis reumatoid. Kedua jenis artritis ini dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan di sekitar sendi, yang dapat menekan saraf dan menyebabkan saraf kejepit.

-Diabetes adalah kondisi medis yang timbul akibat terganggunya produksi dan penggunaan insulin dengan efektif. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan saraf yang disebut neuropati, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya saraf kejepit.

-Carpal Tunnel Syndrome adalah kondisi medis di mana saraf median yang terletak di pergelangan tangan terjepit. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berulang kali menggunakan tangan dan pergelangan tangan dalam waktu yang lama, seperti yang sering terjadi pada pekerja yang menggunakan komputer.

-Cedera pada saraf atau jaringan sekitarnya juga dapat menyebabkan saraf kejepit. Cedera ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti kecelakaan mobil, cedera olahraga, atau cedera kerja.

-Tumor atau benjolan pada saraf atau jaringan sekitarnya juga dapat menekan saraf dan menyebabkan saraf kejepit. Tumor ini bisa jinak atau ganas.

Penanganan Saraf Kejepit

Penanganan saraf kejepit tergantung pada lokasi dan penyebabnya. Beberapa cara yang umum digunakan untuk mengatasi saraf kejepit antara lain:

-Peregangan Peregangan dan latihan fisik tertentu dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf yang terjepit. Latihan fisik yang baik untuk mencegah saraf kejepit adalah latihan penguatan dan peregangan otot.

-Obat-obatan Beberapa jenis obat-obatan, seperti analgesik dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan yang terkait dengan saraf kejepit.

-Terapi Fisik Terapi fisik, seperti pijat dan terapi fisik manual, dapat membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot.

Cara Modern Atasi Nyeri Tulang Belakang

Untuk mengatasi nyeri akibat saraf kejepit, terdapat beberapa jenis pengobatan terkini yang disebut dengan Interventional Pain Management (IPM), yang meliputi:

-Injeksi steroid dapat diberikan untuk meredakan peradangan dan mengurangi nyeri pada saraf yang terjepit. Prosedur ini dilakukan dengan menyuntikkan obat steroid pada daerah yang mengalami peradangan. Efek dari injeksi steroid dapat bertahan selama beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung dari kondisi pasien.

-Radiofrekuensi ablasi adalah prosedur medis yang menggunakan gelombang radiofrekuensi untuk menghancurkan syaraf yang menyebabkan rasa nyeri pada saraf yang terjepit. Cara kerjanya adalah dengan memasukkan jarum kecil ke dalam kulit dan mengarahkannya ke saraf yang menyebabkan nyeri. Kemudian, arus listrik diberikan ke jarum untuk membakar saraf tersebut.

Laser PLDD (Percutaneous Laser Disc Decompression) adalah prosedur medis yang digunakan untuk mengobati nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh hernia nucleus pulposus (HNP). Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan sinar laser untuk menghilangkan bagian dalam cakram yang menekan saraf.

-Kateter Racz adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengobati nyeri tulang belakang akibat radikulopati atau saraf kejepit. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kateter ke dalam ruang epidural dan kemudian melakukan injeksi obat untuk meredakan peradangan pada saraf.

-Endoskopi tulang belakang adalah prosedur medis yang digunakan untuk mengatasi nyeri punggung bawah dengan cara menghilangkan jaringan yang menyebabkan tekanan pada saraf. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan tabung kecil yang dilengkapi kamera kecil dan instrumen lainnya ke dalam tulang belakang melalui sayatan kecil pada kulit. Proses pulihnya lebih cepat dibandingkan dengan teknik operasi terbuka seperti dulu.

Namun, sebelum memilih salah satu pengobatan di atas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis saraf kejepit yang berpengalaman terlebih dahulu untuk mengetahui pengobatan yang paling tepat sesuai dengan hasil pemeriksaan penunjang MRI, misalnya.

Selain itu, perlu diingat bahwa pengobatan yang tepat harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan masing-masing pasien.

Artikel Terkait