Kaki mengecil karena saraf kejepit kadang membuat penderitanya mulai cemas dan akhirnya berkonsultasi dengan dokter.
Mengecilnya otot dalam istilah medis adalah atrofi otot. Atrofi ini merupakan dampak buruk dari adanya saraf kejepit pinggang atau HNP lumbal yang tidak mendapatkan penanganan dengan tepat.
HNP lumbal adalah hernia nukleus pulposus pada segmen lumbal atau pinggang. Hernia nukleus pulposus terjadi saat bantalan yang ada diantara ruas tulang belakang menonjol dan menjepit saraf tulang belakang sehingga memunculkan gejala nyeri.
Nah kaki mengecil karena saraf kejepit ini bisa membuat penderitanya tidak bisa lagi berjalan atau karena merasa khawatir saat bergerak akan muncul nyeri. Dengan demikian lama kelamaan otot akan mengecil.
Alasan lain yang menyebabkan otot menyusut (atrofi) adalah nyeri kronis yang membatasi gerakan. Lama kelamaan dapat atrofi otot karena imobilitas yang berkepanjangan. Ini kemungkinan juga bisa mengakibatkan kaki mengecil dan dapat mengganggu keseimbangan atau tidak bisa jalan akibat melemahnya otot tungkai.
Kaki Mengecil Karena Saraf Kejepit
Saraf kejepit kadang tidak menimbulkan gejala. Atau ada gejala, namun kadang terabaikan. Bila sudah terabaikan dan suatu saat memburuk, akan memunculkan gejala tambahan lainnya. Gangguan fungsi berkemih, buang air besar hingga kelumpuhan akan menjadi efek terburuk dari saraf kejepit lumbal.
Bantalan sendi tulang belakang atau diskus intervertebralis memiliki peran besar. Tugas utamanya adalah sebagai peredam kejut atau shock absorber. Bantalan sendi seperti jel ini memiliki dinding atau selubung.
Bila ada hentakan keras atau tertekan secara berlebihan, maka isi jel tersebut akan meluber keluar. Inilah yang disebut dengan herniasi atau penonjolan. Kalau sudah sampai menekan saraf, maka gejala saraf terjepit pun muncul. Seperti nyeri, kebas dan kesemutan. Bergantung di mana lokasi jepitan itu terjadi.
HNP Lumbal L4-L5 atau L5-S1
Salah satu ruas di tulang belakang yakni lumbal atau pinggang, seringkali menjadi target saraf kejepit. Mungkin hal ini dikarenakan area pinggang atau punggung bawah bertugas sebagai penopang tulang belakang dan tumpuan bobot seseorang.
Area ini juga aktif saat seseorang bekerja, dengan berbagai gerakan. Membungkuk, miring ke kiring atau kanan hingg memutar tubuh. Semuanya dapat memberikan tekanan tertentu pada ruas tulang belakang. Bila hal ini berlangsung terus menerus dan dalam waktu lama, bisa menyebabkan kerusakan bantalan sendi.
Postur tubuh buruk seperti duduk bungkuk, juga bisa menekan tulang belakang. Berat badan berlebihan juga berdampak sama, memberikan ekstra beban pada tubuh.
Saraf kejepit pinggang atau HNP segmen L4-L5 dan L5-S1 memang sering terjadi. Bisa akibat proses degenerasi menuanya seseorang, cedera, tumor, infeksi, menjadi beberapa penyebab saraf kejepit.
Sebagai informasi, ruas tulang belakang terdiri dari leher, punggung atas, punggung bawah, hingga tulang ekor yang semuanya berjumlah 33 ruas tulang.
Terbagi 7 ruas tulang leher/cervical (C1-C7), 12 ruas tulang punggung atas/torakal (T1-T12), 5 ruas tulang pinggang/lumbal (L1-L5), 5 ruas tulang ekor/sakrum (S1-S5).
Gejala HNP
Gejala hnp leher berbeda dengan gejala hnp lumbal. Namun pada umumnya menimbulkan rasa nyeri, kesemutan dan kebas. Gejala ini tidak terasa di satu titik, tetapi menjalar bisa hingga ke betis, telapak kaki.
Kelemahan otot juga akan muncul pada tungkai. Inilah yang membuat lama kelamaan kaki mengecil karena saraf kejepit.
Itu sebabnya, bila dari hasil MRI sudah terlihat ada saraf terjepit, sebaiknya segera melakukan pengobatan. Pengobatan saraf kejepit akan bergantung lokasinya. Dan kini tidak perlu operasi lagi. Ada beragam modalitas medis untuk membebaskan saraf dari jepitan atau tekanan sehingga gejala hilang.
Bila sudah ada gejala yang mengarah ke saraf kejepit, jangan dianggap sepele. Dengan mendapatkan penanganan dini maka bisa mencegah kaki mengecil karena saraf kejepit atau komplikasi lain seperti  kelumpuhan.