Klinik Nyeri Dr Indrajana

Kenapa tulang belakang sakit padahal masih muda?

Kenapa Tulang Belakang Sakit Padahal Masih Muda?

Kenapa tulang belakang sakit padahal masih muda? Kadang menjadi pertanyaan saat nyeri melanda pinggang.

Apalagi ada yang mengira kalau sakit tulang belakang hanya terjadi di usia lanjut atau tua.

Padahal, nyeri ini tidak pandang usia. Muda atau tua, bisa mengalami sakit tulang belakang atas, atau sakit tulang belakang tengah atau sakit tulang belakang bawah.

Setelahnya, mungkin akan mulai browsing dan bertanya-tanya mengenai bagaimana cara mengatasi tulang belakang sakit.

Yuk kenali mengapa gangguan tulang belakang dapat terjadi

Kenapa Tulang Belakang Sakit Padahal Masih Muda?

Sakit tulang belakang memang sebaiknya tidak dianggap sepele apalagi kalau sudah berkepanjangan.

Low back pain (LBP) atau nyeri pinggang bawah menjadi salah satu alasan seseorang datang berkonsultasi dengan dokter. Selain rasa sakitnya yang membuatnya tidak nyaman, juga bisa menghalangi mobilitas sehari-hari, apalagi menyerang usia muda yang harus bergerak kesana kemari tuntutan pekerjaan.

Spinal pain atau nyeri tulang belakang merupakan nyeri yang muncul di bagian ruas tulang belakang. Bisa leher (servikal), punggung, pinggang (lumbal) dan tulang ekor (sakrum/sakral).

Penyebab Tulang Belakang Sakit pada Usia Muda

Ada beberapa faktor yang diperkirakan sebagai penyebabnya, antara lain:

-Postur buruk, misalnya kebiasaan duduk membungkuk, terlalu banyak membungkuk saat menggunakan gadget, atau mengangkat beban dengan cara yang salah dapat mengakibatkan tekanan berlebih pada tulang belakang. Postur yang buruk secara terus-menerus dapat menyebabkan perubahan struktural pada tulang belakang, seperti scoliosis atau kyphosis.

-Cedera olahraga akibat gerakan tidak tepat atau terlalu berat intensitasnya kemungkinan dapat menjadi salah satu penyebabnya. Terjatuh, gerakan yang berlebihan, atau benturan/pukulan keras misalnya. Cedera dapat menyebabkan patah tulang, cedera ligamen, atau cedera diskus intervertebralis (bantalan tulang belakang).

-Ketegangan otot berlebihan akibat aktivitas fisik yang berlebihan atau terlalu berat, kurangnya peregangan, atau mengharuskan angkat/dorong/tarik beban yang terlalu berat.

-Kondisi medis tertentu misalnya herniated disc, sciatica, skoliosis, atau penyakit degeneratif. Kondisi-kondisi ini bisa dipicu oleh faktor genetik atau adanya kelainan bawaan pada tulang belakang.

-Gaya hidup tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik atau jaran berolahraga, merokok, dan pola makan yang tidak seimbang. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan kelemahan otot dan menurunkan daya fleksibilitas otot dan beserta jaringan di sekitar tulang belakang. Merokok dapat memengaruhi sirkulasi darah ke tulang belakang. Pola makan yang buruk juga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting yang diperlukan untuk kesehatan tulang belakang.

-Berat badan berlebihan akan menambah beban pada ruas tulang belakang (sendi, otot, bantalan tulang belakang dan jaringan penopang lainnya). Bagian-bagian seperti pinggang, lutut akan merasakan dampaknya. Karena tubuh dipaksa menahan bobot yang terlalu berat.

-Selain itu, obesitas juga dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan muskuloskeletal dimana dapat terjadinya kerusakan pada tulang dan juga sendi karena adanya akumulasi lemak yang berlebih pada tubuh.

-Infeksi pada ruas tulang belakang, misalnya infeksi TB (spondylitis tuberculosis).

-Masalah pada sendi faset dan penyempitan rongga tulang belakang yang dikenal dengan spinal stenosis. 

Ciri Ciri Sakit Tulang Belakang pada Usia Muda

Secara umum, berikut adalah ciri-ciri dan gejalanya:

-Rasa sakit atau nyeri seperti tertusuk

-Rasa sakit menjalar ke area tubuh lain, seperti kaki, lengan, ujung jari, hingga telapak kaki

-Dapat memburuk dengan aktivitas/gerakan

-Otot terasa kaku.

-Bentuk postur menjadi terlihat tidak normal.

-Kram otot atau kejang otot saat beraktivitas atau beristirahat.

-Kehilangan fungsi motorik seperti berjinjit.

-Refleks melambat.

-Mati rasa atau kesemutan.

Selain yang disebutkan di atas, gejala-gejala lain yang mungkin bisa menyertainya, seperti demam sampai terasa menggigil, penambahan atau penurunan berat badan yang tidak biasa, stres atau masalah emosional, pusing, sakit kepala,

Pinggang (punggung bawah) dan/atau leher rentan mengalami cedera, atau ketegangan, karena berkaitan dengan fungsi utamanya sebagai penopang beban tubuh. Banyak aktivitas yang dilakukan pada area ini, misalnya memutar badan, membungkuk.

Apa yang Dilakukan Ketika Tulang Belakang Sakit?

Jika sakit tulang belakang menetap atau persisten, penting untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan evaluasi medis yang komprehensif untuk mengidentifikasi penyebab sakit tulang belakang dan memberikan penanganan yang tepat.

Memperbaiki postur tubuh dengan memastikan atau memperbaiki posisi duduk dengan tegak, menjaga punggung lurus saat berdiri, dan menghindari membungkuk/menunduk lama saat menggunakan gadget.

Olahraga rutin dan peregangan secara teratur dapat membantu memperkuat otot-otot penyangga tulang belakang. Aktivitas seperti berenang, berjalan kaki, atau yoga dapat meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan tulang belakang. Namun, konsultasikan dengan dokter program olahraga yang sesuai.

Mengadopsi gaya hidup sehat misalnya dengan mencukupi asupan makanan yang sehat dan seimbang, kaya akan kalsium, vitamin D, dan nutrisi penting lainnya untuk menjaga kesehatan tulang.

 Cara Menangani Sakit Tulang Belakang, Ini Langkahnya

Menjaga berat badan ideal dan hindari gaya hidup yang kurang aktif.

Lakukan teknik relaksasi yang efektif seperti meditasi, yoga, atau pijatan untuk membantu mengurangi stres dan ketegangan otot di sekitar tulang belakang.

Memilih pengobatan alternatif seperti akupunktur, terapi pijat dapat membantu memberikan rasa relaksasi.

Berikan kompres hangat dan/atau dingin. Bisa juga mengoleskan krim hangat atau dingin di area yang terasa nyeri. Obat pereda nyeri juga dapat menjadi salah satu pilihan atasi tulang belakang sakit.

Hindari posisi tidur yang justru dapat memicu nyeri tulang belakang.

Sakit Tulang Belakang Apakah Bisa Sembuh?

Nyeri tulang belakang bisa terjadi di salah satu area spesifik pada tulang belakang atau di sepanjang tulang belakang, dari leher hingga bokong. Nyeri bisa muncul tiba-tiba karena cedera atau aktivitas berlebihan (nyeri akut), nyeri tersebut bisa sembuh atau bisa menetap menjadi nyeri kronis.

Tulang belakang yang nyeri sebelum mengganggu aktivitas, dapat diatasi dengan tindakan terkini yang minimal invasif. Seperti kateter Racz, injeksi steroid, radiofrekuensi ablasi.

Apakah sakit punggung itu berbahaya? Berbahaya atau tidak, tergantung pada penyebabnya. Bila nyata ada saraf kejepit lumbal atau saraf kejepit leher pada hasil MRI saraf kejepit, perlu mendapatkan penanganan yang tepat agar tidak mengakibatkan kelumpuhan bila dibiarkan.

Tulang belakang sakit bisa berdampak pada rasa tidak nyaman saat melakukan rutinitas aktivitas atau pekerjaan. Waspada ya, kalau ada gejala selain nyeri yang menyertainya. Misalnya kelemahan otot kaki atau tangan, kesemutan dan kebas yang menjalar hingga ujung jari tangan atau pada betis dan telapak kaki, hingga gangguan buang air besar dan/atau buang air kecil.

Artikel Terkait