Pantangan aktivitas pasca BESS (Biportal Endoscopic Spine Surgery) perlu dilakukan untuk membantu mempercepat proses pemulihan.
Spine endoscopy atau endoskopi tulang belakang BESS telah menjadi metode kekinian dan semakin populer sebagai salah satu metode penanganan saraf kejepit di daerah pinggang. Khususnya herniated nucleus pulposus (HNP), baik lumbal dan HNP cervical.
Endoskopi BESS
Operasi BESS digunakan untuk mengatasi masalah saraf kejepit di daerah pinggang, seperti HNP. Dengan menggunakan teknik endoskopi ini maka akan meminimalkan invasi pada jaringan sekitar.
Prosedur ini memberikan banyak manfaat seperti waktu pemulihan yang lebih cepat, risiko infeksi yang lebih rendah, dan tingkat keberhasilan yang tinggi. Namun, pemulihan yang optimal membutuhkan komitmen pasien untuk mematuhi pantangan aktivitas tertentu.
Pantangan Aktivitas Pasca BESS
Setelah operasi BESS, pasien perlu memperhatikan beberapa pantangan aktivitas untuk menghindari komplikasi dan mempercepat pemulihan. Berikut adalah beberapa pantangan yang sering disarankan oleh dokter:
-Membungkuk dan mengangkat beban berat: Selama masa pemulihan, hindari membungkuk atau mengangkat beban berat. Aktivitas ini dapat meningkatkan tekanan pada daerah pinggang dan mempengaruhi pemulihan saraf yang baru saja dioperasi. Menghindari aktivitas ini akan membantu mencegah cedera tambahan dan mempercepat pemulihan.
-Gerakan torsi atau berlebihan: Hindari melakukan gerakan torsi (memutar tubuh) atau gerakan berlebihan pada daerah pinggang. Aktivitas seperti memutar tubuh dengan kuat atau gerakan yang melibatkan tekanan berlebih pada pinggang harus dihindari. Hal ini akan membantu melindungi daerah yang sedang dalam pemulihan dan mencegah kemungkinan kerusakan lebih lanjut pada saraf.
Pantangan Aktivitas Pasca BESS Lainnya adalah
-Posisi duduk yang buruk atau duduk lama: Penting untuk menghindari posisi duduk yang buruk atau tidak ergonomis. Pastikan kursi yang digunakan mendukung punggung dan memberikan dukungan yang baik pada daerah pinggang. Posisi duduk yang baik akan mengurangi tekanan pada saraf yang sedang dalam pemulihan.
-Olahraga dan aktivitas fisik tertentu seperti naik turun tangga, lari jarak jauh, berkendara jarak jauh. Fokuslah pada aktivitas ringan seperti berjalan, renang, olahraga dalam air atau latihan peregangan yang disarankan oleh dokter atau fisioterapi saraf kejepit.
Pentingnya MRI Saraf Kejepit
Selain mematuhi pantangan aktivitas pasca operasi BESS, pemeriksaan saraf kejepit secara teratur juga sangat penting dalam memantau kemajuan pemulihan. Setelah operasi, dokter akan merekomendasikan jadwal pemeriksaan untuk memeriksa perkembangan saraf dan memastikan pemulihan yang optimal. Pemeriksaan ini dapat melibatkan tes fisik, tes saraf, atau pencitraan medis seperti MRI atau CT scan.
Melalui pemeriksaan saraf kejepit secara teratur, dokter dapat mengidentifikasi perubahan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama masa pemulihan. Jika ada masalah yang terdeteksi, tindakan lebih lanjut dapat diambil dengan segera, seperti terapi fisik tambahan, penyesuaian rencana pemulihan, atau intervensi medis lainnya.
Dengan mematuhi pantangan aktivitas pasca operasi BESS dan menjalani pemeriksaan saraf kejepit secara teratur, pasien dapat mempercepat pemulihan mereka dan kembali ke kehidupan sehari-hari dengan nyaman.
Yang Perlu Dilakukan Pasca BESS
Dokter akan menyarankan penggunaan alat bantu seperti korset. “Korset ini perlu dipakai kurang lebih 3 bulan,” jelas dr. Danu Rolian, Sp.BS. Korset hanya dilepas saat mandi atau saat tidur.
HNP Leher Bisa dengan BESS Cervical
Selain penggunaannya dalam mengatasi saraf kejepit di daerah pinggang, Biportal Endoscopic Spine Surgery (BESS) juga dapat digunakan untuk mengatasi saraf kejepit di leher. Metode BESS untuk saraf kejepit leher adalah BESS cervical. Bedanya, anestesi yang dilakukan adalah bius umum.
Saraf kejepit leher dapat terjadi karena berbagai kondisi, seperti herniated disk, stenosis foramina intervertebralis, atau penyakit degeneratif pada tulang belakang leher.
Prosedur BESS pada leher melibatkan penggunaan endoskopi untuk mengakses daerah yang terkena, sama persis dengan endoskopi BESS lumbal. Yakni dengan membuat sayatan kecil pada kulit. Dalam operasi ini, dokter menggunakan kamera endoskopik dan instrumen bedah khusus untuk menghilangkan atau mengurangi tekanan pada saraf leher yang terjepit.
Pendekatan endoskopik ini memungkinkan akses yang lebih minim invasif, dengan kerusakan jaringan yang lebih sedikit dan waktu pemulihan yang lebih cepat dibandingkan dengan metode bedah tradisional.
Meskipun BESS pada leher masih dianggap sebagai teknik yang relatif baru, beberapa penelitian dan laporan kasus menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengatasi saraf kejepit leher. Prosedur ini telah terbukti efektif dalam mengurangi nyeri, memperbaiki fungsi saraf, dan meningkatkan kualitas hidup pasien yang menderita saraf kejepit leher.
Pantangan aktivitas pasca BESS cervical hampir mirip dengan pasca BESS lumbal.
Titik Ukur Keberhasilan BESS dalam Menyembuhkan Saraf Kejepit
Titik ukur keberhasilan dalam menyembuhkan saraf kejepit melalui BESS dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasien dan tujuan pengobatan yang ditetapkan oleh dokter.
Beberapa faktor yang menjadi indikator keberhasilan meliputi:
-Mengurangi nyeri: Tujuan utama dalam pengobatan saraf kejepit adalah mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dialami oleh pasien. Keberhasilan BESS dapat dinilai berdasarkan penurunan nyeri pasien setelah BESS. Ini dapat diukur dengan menggunakan skala nyeri VAS atau visual analogue scale dengan angka 0-10. Kemudian dari evaluasi oleh pasien sendiri, atau penilaian oleh dokter.
-Pemulihan Fungsi: BESS diharapkan dapat memulihkan fungsi saraf yang terganggu akibat tekanan pada saraf yang terjepit. Perbaikan dalam mobilitas, kekuatan, atau sensasi pada area yang terkena adalah indikator keberhasilan dalam menyembuhkan saraf kejepit. Pemulihan fungsi yang signifikan merupakan tanda positif keberhasilan BESS.
-Peningkatan atau Perbaikan Kualitas Hidup: meliputi peningkatan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, kembali bekerja, berpartisipasi dalam aktivitas fisik, dan mengurangi ketergantungan pada obat penghilang nyeri. Namun ingat ada pantangan tertentu yang perlu dilakukan dalam jangka waktu tertentu.
-Minimnya Komplikasi, seperti infeksi, perdarahan berlebihan, atau kerusakan pada struktur tulang belakang.
Penting untuk dicatat bahwa setiap pasien memiliki kondisi dan karakteristik individu yang dapat mempengaruhi titik ukur keberhasilan dan hasil pengobatan. Konsultasikan dengan dokter spesialis bedah saraf untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai prognosis dan harapan dalam pengobatan saraf kejepit menggunakan metode BESS.