Pengobatan rumahan saraf kejepit adalah pilihan yang sering diambil oleh banyak orang yang mengalami masalah saraf kejepit. Saraf kejepit terjadi ketika saraf tertekan atau terjepit oleh jaringan lunak atau tulang yang mengelilinginya. Ini dapat menyebabkan rasa sakit, mati rasa, dan kesulitan dalam gerakan. Ada banyak jenis saraf kejepit, namun yang paling umum terjadi adalah saraf kejepit di leher, bahu, punggung, dan pinggul.
Gambar saraf kejepit dapat terlihat dari hasil pemeriksaan radiologis seperti MRI. Dari sini dokter akan menilai dimana letak saraf kejepit dan menentukan pengobatan yang tepat agar taka da lagi jepitan yang terjadi.
Banyak orang yang memilih pengobatan rumahan karena alasan keamanan dan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan pengobatan medis konvensional. Namun, penting untuk diingat bahwa pengobatan rumahan hanya dapat membantu meredakan gejala dan tidak dapat menyembuhkan saraf kejepit sepenuhnya.
Obat Rumahan Saraf Kejepit
Berikut adalah beberapa pengobatan rumahan yang dapat membantu meredakan gejala saraf kejepit:
Kompress Hangat dan Dingin, dapat membantu meredakan peradangan dan rasa sakit yang disebabkan oleh saraf kejepit. Kompress hangat dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, sedangkan kompress dingin dapat membantu mengurangi peradangan. Anda dapat menggunakan kantung es atau handuk dingin untuk kompres dingin dan handuk hangat untuk kompres hangat.
Olahraga Ringan, dapat membantu memperkuat otot dan meningkatkan fleksibilitas, yang dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf. Anda dapat melakukan latihan peregangan, yoga, atau berjalan-jalan ringan untuk membantu meredakan gejala saraf kejepit.
Akupunktur adalah pengobatan alternatif yang melibatkan tusukan jarum di titik-titik tertentu pada tubuh untuk membantu meredakan rasa sakit dan peradangan. Akupunktur telah terbukti efektif dalam membantu meredakan gejala saraf kejepit.
Pijat dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan meredakan rasa sakit yang disebabkan oleh saraf kejepit. Pijat dapat dilakukan dengan tangan atau alat pijat seperti bola pijat atau roller. Namun jangan sembarangan pijat ya, karena dapat memperburuk jepitan yang ada. Coba tanyakan ke dokter mengenai pijat ini sebelum melakukannya.
Terapi Panas dapat membantu meredakan rasa sakit dan peradangan yang disebabkan oleh saraf kejepit. Anda dapat menggunakan botol air panas atau kantong air hangat untuk terapi panas. Namun, pastikan untuk tidak menggunakan terapi panas terlalu lama atau terlalu panas untuk menghindari kerusakan kulit.
Pengobatan Rumahan Saraf Kejepit Lainnya:
Konsumsi Obat-obatan Alami seperti jahe, kunyit, dan minyak ikan dapat membantu meredakan gejala saraf kejepit. Jahe dan kunyit memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan, sedangkan minyak ikan mengandung asam lemak omega-3 yang dapat membantu
Minyak esensial, beberapa minyak esensial seperti minyak lavender, peppermint, dan rosemary diketahui memiliki efek anti-inflamasi dan analgesik yang dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan pada area yang terkena saraf kejepit. Campurkan beberapa tetes minyak esensial dengan minyak kelapa atau minyak zaitun, kemudian oleskan pada area yang terasa nyeri. Gunakan 2-3 kali sehari.
Peregangan, dapat membantu mengurangi ketegangan pada otot dan saraf yang terkena dampak saraf kejepit. Beberapa gerakan peregangan yang dapat dilakukan antara lain peregangan hamstring, peregangan pinggul, dan peregangan tulang belakang. Lakukan peregangan secara perlahan dan hindari gerakan yang terlalu tiba-tiba atau terlalu kuat. Konsultasikan pada fisioterapis dulu mana gerakan yang tidak boleh dilakukan dan mana yang boleh.
Yoga, beberapa pose yoga dapat membantu mengurangi nyeri dan ketegangan pada area yang terkena dampak saraf kejepit. Beberapa pose yoga yang dapat dicoba antara lain Child’s Pose, Pigeon Pose, dan Downward-Facing Dog. Yoga juga dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan tubuh, sehingga dapat membantu mencegah terjadinya saraf kejepit di masa depan. Tetap hati-hati untuk melakukannya, lebih baik tanyakan pada dokter mengenai yoga ini.
Namun, pengobatan rumahan di atas sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli terapis. Jika gejala terus berlanjut atau semakin parah, segeralah mencari bantuan medis untuk mendapatkan pengobatan yang lebih tepat dan efektif.
Obat Saraf Kejepit
Selain pengobatan rumahan, terdapat juga pengobatan medis untuk saraf kejepit. Pengobatan medis mungkin dibutuhkan dalam kasus saraf kejepit yang parah atau tidak merespon pengobatan rumahan. Berikut adalah beberapa opsi pengobatan medis yang tersedia untuk saraf kejepit:
Obat-obatan, dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri seperti analgesik atau obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) untuk membantu mengurangi nyeri dan peradangan pada saraf. Obat-obatan seperti kortikosteroid juga dapat diberikan untuk mengurangi peradangan.
Fisioterapi, dapat membantu meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot, serta membantu memperbaiki postur tubuh yang buruk. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan pada saraf terjepit dan mempercepat pemulihan.
Injeksi Steroid, dalam beberapa kasus, dokter dapat memberikan injeksi kortikosteroid langsung ke area yang terkena dampak saraf terjepit untuk mengurangi peradangan dan nyeri.
Radiofrekuensi ablasi, metode ini juga bermanfaat membantu mengurangi rasa nyeri dengan menggunakan gelombang tertentu.
Kateter Racz, agar obat dapat secara efektif mencapai titik nyeri, obat akan dialirkan dengan kateter berukuran mini ini. Obat akan mengurai perlengketan jaringan yang mungkin menjadi penyebab jepitan saraf.
Operasi, mungkin diperlukan dalam kasus yang parah atau jika saraf terjepit disebabkan oleh cedera fisik atau deformitas tulang. Operasi bertujuan untuk menghilangkan tekanan pada saraf dan memperbaiki kondisi yang mendasarinya. Tindakan ini antara lain ACDF (untuk memperbaiki ruas tulang leher), atau laminektomi.
Saraf Kejepit Bisa Sembuh dengan Apa?
Jika derajat jepitannya masih tergolong ringan, saraf terjepit bisa membaik. Hanya saja perlu kurangi aktivitas berat dan hindari banyak membungkuk atau angkat beban berat dengan postur tubuh yang buruk. Istirahat juga perlu ditambah porsinya. Cara sembuh bisa ditempuh dengan berbagai pilihan. Kini ada spine endoscopy yakni BESS.
Biportal Endoscopic Spine Surgery (BESS) sebagai metode pengobatan saraf kejepit dengan menggunakan teknologi endoskopi pada tulang belakang.
Metode ini merupakan salah satu terobosan baru dalam bidang kedokteran yang menggunakan teknologi endoskopi dengan akses yang minimal invasif. Dalam metode ini, dokter menggunakan alat endoskopi yang dimasukkan melalui dua sayatan pada area lumbal atau pinggang.
Alat endoskopi ini dilengkapi dengan kamera kecil dan peralatan bedah yang memungkinkan dokter untuk melihat dan mengakses tulang belakang serta saraf yang terjepit dengan lebih akurat dan minim invasif (minimally invasive).
Metode BESS terbukti efektif dalam mengatasi saraf kejepit pada tulang belakang dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. Dalam metode ini, dokter dapat memperbaiki saraf yang terjepit sehingga gejala-gejala yang timbul akibatnya dapat hilang atau mereda dengan lebih mudah.
Selain itu, juga memiliki keunggulan karena waktu pemulihan yang lebih cepat, risiko infeksi yang lebih rendah, dan tidak memerlukan sayatan yang besar pada tulang belakang.
Endoskopi Tulang Belakang
Namun, meskipun metode BESS terbukti efektif dalam mengatasi saraf kejepit, namun metode ini tidak cocok untuk semua pasien. Beberapa kondisi tertentu seperti osteoporosis, infeksi tulang belakang, atau kerusakan struktur tulang belakang tertentu. Kemungkinan dokter akan menganjurkan tidakan lainnya untuk memperbaiki kerusakan yang ada.
Selain itu, biaya yang dibutuhkan untuk menjalani metode ini juga cukup tinggi dibandingkan dengan metode pengobatan rumahan.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menjalani metode pengobatan saraf kejepit dengan endoskopi tulang belakang BESS, sebaiknya pasien berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui kondisi kesehatannya dan menentukan metode pengobatan yang terbaik. Dokter akan melakukan evaluasi dan diagnosis yang akurat serta memberikan saran pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien.
