Pundak dan leher kaku gejala apa, bisa saja akibat adanya peradangan atau adanya kerusakan di ruas leher dan strukturnya. Biasanya kondisi ini dialami oleh orang-orang yang berusia lanjut.
Ketika sendi leher mulai bermasalah, kemungkinan mulailah muncul rasa nyeri, sakit, dan kaku pada leher. Pundak dan leher kaku gejala apa, mungkin menjadi gejala adanya cervical spondylosis atau spondilosis servikal atau spondilosis leher.
Cervical spondylosis adalah istilah umum untuk kerusakan terkait usia yang memengaruhi cakram tulang belakang (bantalan sendi) di leher. Akibat usia, lama kelamaan kadar cairan bantalan tulang sehingga mengering dan menyusut.
Inilah merupakan tanda-tanda osteoartritis mulai berkembang, termasuk tumbuhnya bone spur atau taji tulang di sepanjang tepi tulang (osteofit)
Penyebab terseringnya adalah osteoartritis. Osteoartritis yang terjadi di leher dapat mengakibatkan tulang leher dan bantalannya rusak yang bisa menekan saraf tulang belakang.
Spondylosis adalah Salah Satu Penyebab Pundak dan Leher Kaku
Proses bertambahnya usia dan penggunaan tulang bertahun-tahun menyebabkan perubahan degenerasi. Kadang, spondilosis diartikan sebagai osteartritis tulang belakang. Bila mengenai ruas tulang leher disebut juga dengan cervical osteoarthritis.
Apa yang dimaksud dengan spondylosis cervical, berarti kondisi degenerasi yang menyerang tulang leher atau cervical (servikal). Atau ada juga yang mengenalnya dengan istilah pengapuran tulang leher.
Pundak dan Leher Kaku Gejala Apa?
Ciri ciri pengapuran tulang leher dapat berupa sakit kepala, sulit menggerakkan atau memutar kepala, menengadahkan atau menundukkan kepala/leher, atau sekadar menggerakkan leher akan terasa nyeri atau kaku.
Nyeri leher atau leher terasa kaku menjadi gejala tersering. TEtapi biasanya akan mereda dengan beristirahat atau saat membaringkan badan.
Rasa nyeri dapat memburuk saat mendongakkan kepala atau menunduk dalam waktu lama. Saat mengendarai mobil, membaca, melihat smartphone yang memerlukan posisi leher tidak berubah dalam waktu lama, bisa juga memperburuk rasa nyeri leher
Bahaya Spondylosis Cervical
Kondisi ini kadangkala dapat menyempitkan rongga yang dilalui saraf. Sehingga dapat memunculkan beberapa gejala yang terkait dengan saraf leher kejepit atau HNP cervical. Gejalanya dapat berupa:
-Leher belakang nyeri
-Sakit kepala.
-Tangan dan kaki terasa kesemutan, kebas, baal
-Kesulitan koordinasi, misalnya memasang kancing baju
Bila tidak mendapatkan penanganan tepat dan dini, bahaya saraf kejepit leher ini bisa menyebabkan kelemahan otot sampai gangguan berjalan. Tidak bisa mengendalikan buang air besar dan berkemih sampai kelumpuhan bisa jadi risiko terburuknya.
Penyebab Spondilosis Servikal
Seringkali, adanya perubahan pada struktur dan jaringan di tulang belakang (leher, misalnya) ini, dapat disebabkan oleh beberapa hal:
-Bantalan tulang (diskus intervertebralis) menipis
-Menonjolnya bantalan tulang (herniasi) yang menekan saraf kejepit (HNP)
-Otot atau ligamen menegang berlebihan sehingga tidak lagi fleksibel bergerak
-Pengapuran, yang dapat memunculkan osteofit/taji tulang (bone spur) sebagai respons peradangan. Namun sayangnya, dengan adanya taji tulang ini justru dapat membuat nyeri saat bergerak (karena bergesekan) dan menjepit saraf). Tumbuhnya tepat di celah sendi tulang leher.
– Cedera kepala dan leher dapat membuat kepala tertekuk mendadak sehingga bisa mengakibatkan kerusakan pada jaringan otot, saraf leher, dan tulang.
Penyebab lain rasa kaku leher, pundak kaku dan kepala pusing antara lain penyakit tertentu, seperti meningitis (radang pada selaput otak), rheumatoid arthritis, rematik.
Aktivitas yang memberikan beban berlebihan pada leher, misalnya mengangkat beban, berisiko akan menyebabkan ruas tulang leher bermasalah.
Untuk mengatasi spondylosis cervical, dokter akan melakukan pemeriksaan secara komprehensif, yang kemungkinan perlu ditambah dengan MRI sebagai pemeriksaan penunjangnya.