Klinik Nyeri Dr Indrajana

Sakit Pinggang Belakang Tidak Bisa Membungkuk

Sakit Pinggang Belakang Tidak Bisa Membungkuk, Bikin Tak Nyaman Beraktivitas

Sakit pinggang belakang tidak bisa membungkuk tentu dapat mengganggu ibadah atau saat sholat dan beraktivitas harian. Munculnya rasa nyeri ini kadang juga tak pandang waktu atau aktivitas. Kadang sakit pinggang tidak bisa duduk, juga menjadi keluhan. Nyeri juga kadang terasa sebagai sakit pinggang belakang bawah,

sakit pinggang sebelah kiri sehingga sering penderitanya bertanya-tanya apa penyebab sakit pinggang atau kira-kira kenapa tulang belakang terasa sakit saat duduk, pinggang sakit saat mau berdiri, sakit pinggang belakang tengah pada wanita, atau bahkan sakitnya tidak hilang sesudah beristirahat.

Bagaimana cara mengobati sakit pinggang belakang, atau apa obat sakit pinggang saat membungkuk, sakit pinggang belakang pertanda apa, menjadi pertanyaan yang mengusik pada orang-orang yang mengalaminya. Karena pinggang sakit sampai kaki, sudah pasti mengganggu kenyamanan beraktivitas.

Atau bahkan sakit pinggang yang disertai dengan rasa kesemutan, kebas/baal atau juga merasa telapak kaki terasa panas dan betis terasa ditusuk-tusuk, sebaiknya jangan dianggap sepele. Siapa tahu kondisi ini disebabkan oleh saraf kejepit pinggang atau dalam medisnya dikenal dengan HNP lumbal.

Cara mengatasi sakit pinggang yang tak kunjung sembuh bisa menjadi solusi agar kualitas hidup kembali seperti semula.

Sakit Pinggang Belakang Tidak Bisa Membungkuk

Sakit pinggang saat membungkuk adalah keluhan umum yang sering dialami oleh banyak orang. Ketika mengangkat barang, membersihkan rumah, atau melakukan aktivitas fisik lainnya yang melibatkan gerakan membungkuk, beberapa orang mungkin merasakan ketidaknyamanan atau rasa sakit di daerah pinggang. Mengapa pinggang sakit saat membungkuk? Bagaimana ciri-ciri saraf terjepit di pinggang? Apa penyebab dari rasa sakit dan kaku pada pinggang?

Penyebab dari Sakit Pinggang saat Membungkuk:

-Terjepitnya Saraf di Pinggang: akibat berbagai faktor. Penyebab utama adalah perubahan pada struktur tulang belakang, seperti bantalan tulang yang mulai menipis atau malah sudah bocor ke luar dari cincin pelindungnya (hernia nukleus pulposus) dan spinal stenosis (penyempitan saluran tulang belakang). Akibat tekanan pada saraf di dekatnya, sinyal nyeri dikirim ke otak, yang menyebabkan rasa sakit saat membungkuk.

-Postur yang Buruk: dapat menyebabkan tekanan berlebih pada tulang belakang dan otot-otot pinggang. Penggunaan postur yang salah secara terus-menerus bisa menyebabkan ketegangan otot dan meningkatkan risiko terjadinya sakit pinggang.

-Cedera atau Trauma: pada otot atau ligamen di daerah pinggang dapat menyebabkan sakit pinggang saat membungkuk. Cedera ini bisa terjadi karena kecelakaan, aktivitas olahraga, atau kebiasaan mengubah posisi tubuh mendadak, mengangkat beban secara tidak benar.

-Radang dan Infeksi: seperti infeksi TBC atau peradangan sendi facet dapat menyebabkan rasa sakit pinggang. Selain itu, infeksi pada tulang belakang atau daerah sekitarnya (seperti osteomyelitis) juga dapat menyebabkan gejala serupa.

-Ketegangan otot tulang belakang yang berlebihan akibat aktivitas berat berulang dalam jangka panjang. Misalnya naik motor jarak jauh dan lama. Getaran akibat berkendara ini lama kelamaan dapat memengaruhi tulang belakang dan strukturnya, misalnya otot, sendi, ligament, saraf hingga bantalan di antara ruas tulang belakang (diskus intervertebralis) yang bertugas untuk meredam kejutan.

Ciri-ciri Saraf Terjepit di Pinggang

Sakit pinggang atau pinggang terasa nyeri, salah satu penyebabnya adalah adanya HNP lumbal atau saraf pinggang terjepit. Memang tak dapat dipungkiri, penyebabnya cukup banyak. Biasanya untuk memastikan penyebabnya, dokter menilai dari ciri-ciri atau gejalanya yang akan dibantu dengan pemeriksaan radiologis.

Ketika saraf terjepit di pinggang, gejala yang muncul bisa beragam, termasuk:

  1. Rasa sakit tajam yang menjalar: ke bagian belakang bawah tubuh, bokong, paha, tungkai atau betis yang kadang sampai ke telapak kaki.
  2. Kesemutan dan mati rasa: tekanan pada saraf bisa menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa pada area yang terhubung dengan saraf yang terjepit.
  3. Lemah otot, bisa terjadi dalam waktu singkat atau lama bergantung pada ringan beratnya jepitan saraf tulang belakang. Bahkan bisa menyebabkan lumpuh saraf kejepit.
  4. Gangguan fungsi buang air kecil dan buang air besar
  5. Pada laki-laki HNP lumbal mungkin bisa menyebabkan impotensi atau disfungsi ereksi bila terdapat jepitan saraf yang bertugas mengatur kerja area kelamin.

Penting untuk diingat bahwa ciri-ciri di atas dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan terjepitnya saraf dan penyebab lain dari rasa sakit pinggang saat membungkuk. Kadang pada wanita mungkin bisa mengakibatkan nyeri pada area panggul.

Pengobatan dan Pencegahan Sakit Pinggang Belakang Tidak Bisa Membungkuk

Langkah pertama dalam mengatasi rasa sakit pinggang saat membungkuk adalah mengidentifikasi penyebabnya. Dokter dapat melakukan evaluasi dan diagnosis yang tepat. Atau cara mengetahui saraf kejepit pinggang ada tes atau pemeriksaan yang bisa dilakukan sendiri.

Setelah itu, beberapa tindakan yang bisa diambil untuk mengatasi dan mencegah sakit pinggang antara lain:

-Istirahat dan Pengurangan Aktivitas: Beristirahatlah untuk memberikan waktu bagi tubuh Anda untuk pulih dari ketegangan atau cedera. Hindari aktivitas yang dapat memperburuk rasa sakit, terutama saat membungkuk atau mengangkat beban berat.

-Pemanasan dan Peregangan: Lakukan pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik, termasuk membungkuk. Lakukan peregangan otot sebelum dan sesudah aktivitas fisik untuk menjaga fleksibilitas dan mengurangi risiko cedera.

-Pergi ke Fisioterapis: Fisioterapis dapat membantu dengan terapi manual, latihan khusus, dan teknik peregangan untuk meredakan rasa sakit dan meningkatkan fleksibilitas otot-otot pinggang.

-Penggunaan Kompres Hangat atau Dingin: Penggunaan kompres hangat atau dingin dapat membantu meredakan peradangan dan nyeri di daerah pinggang.

-Ingat Jaga Postur Tubuh yang Baik: Perbaiki postur tubuh saat duduk, berdiri, dan melakukan aktivitas sehari-hari. Pastikan punggung selalu dalam posisi yang lurus dan bahu tegap saat membungkuk atau mengangkat benda.

-Latihan Penguatan Otot Core: dapat membantu menjaga kestabilan tulang belakang dan mencegah cedera.

-Hindari Mengangkat Beban Berat: pastikan untuk menggunakan teknik yang benar, seperti mengangkat dengan punggung tegak dan menggunakan otot-otot kaki untuk mendukung berat badan.

-Hindari Posisi yang Lama Saat Duduk: Jika Anda bekerja di meja atau komputer, pastikan untuk berdiri atau berjalan sejenak setiap satu jam sekali untuk mengurangi tekanan pada tulang belakang.

-Terapi Obat atau Injeksi: Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri atau memberikan injeksi kortikosteroid untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit di daerah pinggang.

Sakit Pinggang Belakang Tidak Bisa Membungkuk? Lakukan Ini

Olahraga rutin dapat membantu memperkuat otot-otot pinggang dan inti tubuh. Otot-otot yang kuat akan dapat menopang tulang belakang lebih kuat dan lebih baik dan mengurangi risiko terjadinya sakit pinggang.

Hindari duduk atau berdiri dalam posisi yang sama dalam waktu yang lama. Jika harus bekerja di depan meja atau komputer, berdiri atau berjalan sejenak setiap satu jam sekali untuk meredakan atau mengurangi tekanan yang membebani tulang belakang.

Jika memang harus banyak duduk, pertimbangkan untuk menggunakan kursi kerja ergonomis yang menopang tulang belakang sehingga tekanan pada tulang belakang bisa diminimalisasi. Ingat juga kalau berat badan berlebih dapat meningkatkan beban pada tulang belakang dan memperburuk sakit pinggang.

Jangan mengabaikan rasa sakit pinggang saat membungkuk, terutama jika gejala-gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin parah. Jika tidak diobati dengan tepat, masalah pada tulang belakang atau saraf dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Sebagai langkah awal, dapat mencoba mengurangi aktivitas yang memicu sakit, melakukan peregangan, dan menggunakan kompres hangat atau dingin untuk meredakan nyeri. Namun, jika rasa sakit tidak kunjung mereda atau semakin parah, jangan tunda untuk segera ke dokter.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda, dan apa yang bekerja untuk satu orang belum tentu cocok untuk orang lain.

 

Pemeriksaan dan Pengobatan Kondisi yang Terkait dengan Sakit Pinggang Saat Membungkuk

1.Osteoartritis, adalah kondisi degeneratif pada sendi yang menyebabkan kerusakan pada tulang rawan dan dapat mempengaruhi tulang belakang. Pemeriksaan untuk mengidentifikasi osteoartritis dapat meliputi pemeriksaan fisik, radiografi (X-ray), dan MRI (Magnetic Resonance Imaging). Dalam beberapa kasus, pemeriksaan penunjang seperti CT scan atau ultrasonografi juga bisa dilakukan.

Pengobatan untuk osteoartritis bertujuan untuk meredakan nyeri dan meningkatkan fungsi sendi. Pengobatan konservatif termasuk penggunaan obat pereda nyeri, fisioterapi untuk memperkuat otot dan meningkatkan fleksibilitas, serta pemanasan atau kompres dingin untuk mengurangi peradangan. Dalam beberapa kasus, dokter juga bisa merekomendasikan suplemen glukosamin dan kondroitin untuk membantu meredakan gejala osteoartritis.

2.Skoliosis, adalah kelainan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke samping secara berlebihan. Pemeriksaan fisik termasuk pemeriksaan postur tubuh dan pemeriksaan gerakan tulang belakang. Dokter juga bisa melakukan pemeriksaan sinar-X atau MRI untuk menilai tingkat kelengkungan tulang belakang.

Pengobatan untuk skoliosis tergantung pada tingkat kelengkungan dan gejalanya. Pada kasus yang ringan, penggunaan korset skoliosis bisa membantu mencegah kelengkungan lebih lanjut. Namun, pada kasus yang lebih parah, mungkin memerlukan operasi untuk memperbaiki kelengkungan tulang belakang.

3.Spondilitis Ankilosis adalah kondisi inflamasi kronis yang mempengaruhi sendi-sendi tulang belakang dan daerah tempat ligamen dan tendon melekat pada tulang belakang. Pemeriksaan untuk mengidentifikasi spondilitis ankilosis meliputi pemeriksaan fisik, analisis darah, dan radiografi tulang belakang.

Pengobatan untuk spondilitis ankilosis berfokus pada pengurangan peradangan dan meredakan nyeri. Dokter biasanya akan meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk mengurangi peradangan dan nyeri. Penggunaan terapi fisik dan latihan juga dapat membantu menjaga fleksibilitas tulang belakang dan mencegah kekakuan.

Stenosis Spinalis (Spinal Stenosis)

4.Stenosis Spinalis adalah penyempitan saluran tulang belakang yang bisa menyebabkan tekanan pada saraf tulang belakang. Pemeriksaan untuk mengidentifikasi stenosis spinalis meliputi pemeriksaan fisik, MRI atau CT scan, serta analisis elektromiografi (EMG) untuk menilai fungsi saraf.

Pengobatan untuk stenosis spinalis bertujuan untuk meredakan tekanan pada saraf dan mengurangi gejala. Penggunaan obat pereda nyeri, seperti OAINS, dan terapi fisik untuk meningkatkan fleksibilitas bisa membantu mengurangi gejala. Dalam beberapa kasus yang parah, endoskopi BESS menjadi pilihannya untuk melepaskan tekanan pada saraf.

Pengobatan Tambahan untuk Sakit Pinggang yang Menetap

Jika sakit pinggang saat membungkuk berlanjut atau menjadi kronis, pengobatan tambahan mungkin diperlukan. Beberapa metode pengobatan yang dapat dipertimbangkan adalah:

  • Epidural Steroid Injection (ESI): injeksi obat kortikosteroid ke ruang epidural di sekitar saraf tulang belakang. ESI dapat membantu meredakan peradangan dan nyeri yang disebabkan oleh saraf terjepit atau kondisi lain yang memengaruhi tulang belakang.
  • Radiofrekuensi Ablasi: Radiofrekuensi ablasif adalah prosedur di mana panas tinggi diarahkan ke saraf yang mengirimkan sinyal nyeri ke otak. Tujuannya adalah untuk menghancurkan saraf tersebut sehingga sinyal nyeri tidak lagi diteruskan. Prosedur ini dapat membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
  • Kateter Racz: menggunakan kateter untuk memberikan obat khusus secara langsung ke ruang epidural. Prosedur ini dapat membantu mengurangi peradangan dan meredakan rasa sakit yang disebabkan oleh tekanan pada saraf tulang belakang.

Perlu dicatat bahwa pengobatan yang tepat untuk setiap individu akan bergantung pada penyebab sakit pinggang dan gejala yang dialami.

Pemeriksaan Saraf Kejepit

Untuk memastikan penyebab sakit pinggang saat membungkuk, dokter biasanya akan melakukan serangkaian pemeriksaan dan tes. Berikut adalah beberapa pemeriksaan yang mungkin diperlukan:

Dokter akan bertanya seputar gejala, sejak kapan gejala muncul, dan aktivitas sehari-hari yang mungkin memicu sakit pinggang. Kemudian melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai postur tubuh, rentang gerak tulang belakang, serta mengidentifikasi tanda-tanda atau kelainan fisik yang dapat menjadi penyebab sakit pinggang.

Pemeriksaan neurologis akan dilakukan untuk menilai fungsi sistem saraf, termasuk tes kekuatan otot, sensasi, refleks, dan fungsi kandung kemih dan usus.

Setelahnya, mungkin diperlukan pemeriksaan radiologi: Radiografi (X-ray) tulang belakang biasanya dilakukan sebagai langkah awal untuk melihat adanya kerusakan struktur tulang belakang, seperti tulang patah, osteoartritis, atau skoliosis.

MRI (Magnetic Resonance Imaging) dibutuhkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci tentang jaringan lunak di sekitar tulang belakang, termasuk cakram (diskus intervertebralis), ligamen, dan saraf. MRI sangat membantu dalam mengidentifikasi masalah seperti hernia nukleus pulposus atau stenosis spinalis.

CT Scan (Computed Tomography): untuk mengidentifikasi masalah tulang belakang dan sendi tulang belakang yang tidak terlihat dengan jelas melalui radiografi biasa.

Kadang pemeriksaan darah juga diperlukan untuk mendeteksi tanda-tanda peradangan atau infeksi yang mungkin mengenai tulang belakang.

Elektromiografi (EMG) dokter memerlukannya untuk menilai fungsi otot dan mengidentifikasi masalah pada saraf yang mengontrol otot-otot yang terkait.

Yang terakhir, mungkin dilakukan tes fungsional untuk menilai kemampuan melakukan aktivitas tertentu yang memicu sakit pinggang.

 

Artikel Terkait