Klinik Nyeri Dr Indrajana

Tulang Belakang Sakit Akibat Jatuh dan Fraktur Kompresi

Tulang belakang sakit akibat jatuh kadangkala bisa membuat penderitanya tak dapat beraktivitas seperti biasa.

Keluhan itu juga yang membuat penderita merasakan punggung belakang nyeri atau tulang belakang bawah sakit sehingga ingin segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Tulang Belakang Sakit Akibat Jatuh

Bahaya jatuh bisa kena tulang belakang, apalagi pernah jatuh terduduk. Saat berkonsultasi pernah jatuh menjadi awal percakapan dengan dokter.

Jatuh terduduk tulang belakang sakit atau patah tulang belakang akibat jatuh bisa menjadi salah satu penyebab tulang belakang terasa nyeri atau sakit saat bergerak. Patah tulang belakang ini dikenal dengan istilah fraktur kompresi.

Arti fraktur kompresi adalah fraktur (patah atau retak) dan kompresi (tekanan). Fraktur kompresi adalah keretakan pada tulang akibat adanya tekanan besar yang menekan ruas tulang belakang secara bersamaan dan berlebihan.

Fraktur kompresi yang terjadi pada tulang belakang bisa membuat tulang belakang ‘roboh’ atau kolaps akibat tekanan yang berlebihan. Kadangkal hal ini tidak menimbulkan rasa sakit.

Osteroporosis atau tulang keropos biasanya sering dikaitkan dengan fraktur kompresi tulang belakang.

Usia tua, sering membungkuk, mengangkat benda/beban berat, cedera atau jatuh baik kecelakaan atau olahraga, pukulan keras di tulang belakang, adanya infeksi, atau metastase kanker dari tempat lain bisa membuat ruas tulang belakang melemah sehingga mudah mengalami fraktur kompresi.

Kenali Gejalanya

Berikut ada beberapa gejala yang mungkin Anda rasakan bila terjadi fraktur kompresi pada tulang belakang:

  • Mendadak nyeri pada tulang belakang atau punggung belakang nyeri
  • Nyeri terasa saat berdiri, berjalan, berbaring, membungkuk, memutar
  • Tinggi badan menyusut
  • Tulang belakang mengalami kelainan bentuk (deformitas) membentuk punuk sehingga tampak membungkuk

Terkadang fraktur kompresi ini muncul tanpa gejala. Kadang nyeri berpusat pada area titik fraktur terjadi.

Karena ada perubahan pada tulang belakang sehingga tubuh membongkok maka otot punggung atau tulang belakang akan bekerja lebih keras yang lama kelamaan mengakibatkan kelelahan otot dan rasa nyeri.
Walau jarang terjadi, fraktur kompresi bisa saja mengakibatkan saraf kejepit atau jepitan pada saraf tulang belakang. Jepitan ini dapat memunculkan nyeri yang menjalar hingga ke tungkai, kesemutan, hingga kelumpuhan bila tidak mendapatkan penanganan yang sesuai.

Bahaya jatuh kena tulang belakang kadang tak langsung dirasakan nyerinya. Nyeri atau dampak negatifnya bisa muncul beberapa waktu kemudian bahkan bisa beberapa tahun kemudian.

Ini Dia Penanganannya

Fraktur kompresi lumbal atau tulang belakang memerlukan penanganan yang tepat. Namun sebelumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang lengkap. Pemeriksaan radiologis juga diperlukan untuk memastikan tulang belakang sakit akibat jatuh apa penyebabnya.

Pemeriksaan penunjang atau pemeriksaan radiologis seperti rontgen, CT scan, MRI perlu dilakukan untuk membantu dokter melihat ada tidaknya hernia nukleus pulposus (HNP) atau menonjolnya bantalan tulang sehingga ada saraf terjepit lumbal.

Bila ternyata sakit tulang belakang disebabkan oleh syaraf terjepit, maka dokter akan memberikan rekomendasi dengan pemberian obat antinyeri, fisioterapi dan pain management. Pain management mencakup epidural steroid injection, kateter Racz, dan radiofrekuensi ablasi.

Untuk derajat berat, dokter perlu menghilangkan jepitan pada saraf tulang belakang dengan tindakan minimal invasif terkini yakni teknologi endoskopi tulang belakang Biportal Endoscopic Spine Surgery atau endoskopi BESS.

Namun bila ada tulang belakang yang keropos, kifoplasti (kyphoplasty) atau vertebroplasti (vertebroplasty)  bisa menjadi solusi agar struktur tulang terjaga sehingga fungsinya membaik.

Artikel Terkait